Pos oleh :

Admin Equitas

Leveraging Digital Technology for Greater Inclusion in Indonesia

Authors: Jamilatuzzahro, M.Si, Fauzan Ghazi Alaudin, S.E

Indonesia’s Digital Landscape and Current Challenges

In Indonesia with a population of over 270 million, the country faces challenges in ensuring marginalized groups can access the opportunities provided by digital advancements. According to Susenas Data 2023, internet penetration reveals disparities between urban and rural areas, 35.90% in rural regions compared to 64.10% in urban centers. The provinces with the lowest internet penetration rates in Indonesia are west sulawesi at 0.44%, gorontalo at 0.41%, north maluku at 0.35%, west papua at 0.32%, and north kalimantan at 0.30%. Addressing this digital divide is crucial for fostering equitable growth and empowering marginalized groups in Indonesia, and ensuring access to technology and digital services will help create more inclusive opportunities for all segments of society. read more

Call For Equitas Working Paper

Abstract Submission Deadline Extended to November 30th, 2024

“Strategies for Poverty Alleviation to Achieve Sustainable Development”

Despite progress in poverty reduction in recent years, poverty remains a significant challenge in Indonesia. To address this issue, we invite academics, researchers, and practitioners to contribute by submitting working papers on innovative strategies for poverty alleviation with a focus on sustainable development under the theme “Strategies for Poverty Alleviation to Achieve Sustainable Development.” read more

Internship Asisten EQUITAS FEB UGM

Bidang Kajian Pengentasan Kemiskinan dan Ketimpangan atau Equitable Transformation for Alleviating Poverty and Inequality (EQUITAS) FEB UGM membuka peluang internship untuk 2 mahasiswa/i yang tertarik dalam bidang Pengentasan Kemiskinan dan Ketimpangan. Internship ini menawarkan pengalaman langsung sebagai Asisten Riset dengan bimbingan dosen FEB.

Persyaratan:
1. Mahasiswa/i aktif S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM
2. Sedang menempuh semester 1 hingga 6
3. Mempuyai minat pada bidang studi Pengentasan Kemiskinan dan Ketimpangan
4. Mengikuti kegiatan secara offline maupun online di kampus read more

[Episode 3: Bedah Buku “The End of Poverty: How We Can Make it Happen in Our Lifetime”]

Kali ini di Poverty and Inequality Book Club, kita akan membahas buku “The End of Poverty” karya Jeffrey Sachs. Dalam buku ini, Sachs berpendapat bahwa kemiskinan ekstrem bisa diakhiri dalam 20 tahun dengan tindakan yang tepat dari negara-negara kaya dan lembaga internasional.

Bersama Afifah dan Firosy Ayatur Rohman dari Magister Sains Ilmu Ekonomi, kita akan mengupas solusi praktis yang ditawarkan Sachs, seperti investasi besar dalam kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Sachs juga mengkritik pendekatan bantuan asing yang selama ini dianggap gagal, dan menekankan perlunya pendekatan terintegrasi lintas sektor. read more

[EquitasxSinarKU: “The Effect of Fiscal Rules on Long Term Growth”]

The Laboratory of the Department of Economics FEB UGM along with EQUITAS (Equitable Transformation for Alleviating Poverty and Inequality), is presenting the “Seminar dan Kuliah Umum (SinarKU)” with the topic “The Effect of Fiscal Rules on Long Term Growth”

SinarKU will be held on:
Day, Date: Tuesday, October 22th 2024
Time: 09:00 – 12:00 WIB
Venue: Auditorium Djarum Hall, 6th Floor Pertamina Tower FEB UGM

Speakers:
Agustin Samano Penaloza, Ph.D.
Research Economist at The World Bank Group read more

[Call For Equitas Working Paper]

“Strategies for Poverty Alleviation to Achieve Sustainable Development”

Despite progress in poverty reduction in recent years, poverty remains a significant challenge in Indonesia. To address this issue, we invite academics, researchers, and practitioners to contribute by submitting working papers on innovative strategies for poverty alleviation with a focus on sustainable development under the theme “Strategies for Poverty Alleviation to Achieve Sustainable Development.”

Sub Themes:
1. Economic Empowerment and Inclusive Growth
2. Urban and Rural Development Strategies
3. Education and Skills Development for Sustainable Futures
4. Digitalization and Its Impact on Economic Growth
5. Healthcare Access and Its Impact on Poverty
6. Gender-Inclusive Economics for Sustainable Growth read more

[Episode 2: Bedah Buku “Dead Aid: Why Aid Is Not Working and How There Is a Better Way for Africa”]

Kali ini, Equitas kembali hadir dengan diskusi baru melalui Podcast and Talks. Episode kedua ini akan membedah buku “Dead Aid” karya Dambisa Moyo, seorang ekonom asal Zambia lulusan Oxford. Buku ini mengkritik bantuan asing yang diberikan kepada negara-negara Afrika, yang menurut Moyo justru menciptakan ketergantungan, korupsi, dan melemahkan pemerintahan lokal.

Dalam diskusi ini, Ridho akan ditemani oleh Firosy Ayatur Rohman dari program Magister Sains Ilmu Ekonomi yang akan membagikan pandangannya tentang bagaimana bantuan asing seringkali gagal mendorong pembangunan berkelanjutan dan malah memperburuk situasi di negara-negara berkembang. Moyo juga menawarkan alternatif yang lebih berkelanjutan, seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan perdagangan, dan pemberdayaan sektor swasta. Bagaimana pembahasan ini relevan dengan situasi Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya? Temukan jawabannya di pada episode kali ini! read more

[Merdeka, Tapi Masih Berjuang: Potret Kemiskinan di Yogyakarta]

Authors: Firosy Ayatur R., M.Sc. & Ridho Suditomo

Yogyakarta, dengan sejarah panjangnya sebagai pusat budaya dan pendidikan di Indonesia, menyimpan cerita yang kontras di balik kemegahannya. Meskipun dikenal sebagai salah satu destinasi wisata dan pendidikan utama, Yogyakarta masih harus berjuang menghadapi tantangan besar: kemiskinan.

Persentase kemiskinan di DIY secara konsisten lebih tinggi dibandingkan dengan Jawa Tengah dan rata-rata nasional sepanjang periode ini. Pada tahun 2014, tingkat kemiskinan DIY mencapai puncaknya di 14,55% dan meskipun ada penurunan dari tahun ke tahun, angka ini tetap tinggi hingga 2024 dengan 10,82% read more

Bridging the Educational Divide: Making Higher Education Affordable for All

Authors: Wisnu Setiadi Nugroho, PhD. & Jamilatuzzahro, M,Si

Global efforts to build equitable communities and ensure true education for all remain complex, primarily due to economic factors. One of the most significant barriers is the rising cost of education, with escalating tuition fees and student debt becoming substantial burdens for many students and their families.

In Indonesia, educational completion rates improved significantly across all socioeconomic groups and education levels from 2015 to 2021. According to Susenas, primary education completion for the lowest socioeconomic group rose from 85.33% to 95.04%, junior secondary from 65.93% to 83.59%, and senior secondary from 28.62% to 48.43%. The highest socioeconomic group also saw notable increases, with primary education completion rising from 96.99% to 98.50%, junior secondary from 91.42% to 92.48%, and senior secondary from 76.97% to 81.81%. These improvements are expected to drive demand for universities to provide higher-quality education that is also affordable, as more students reach higher education levels. read more

[Episode 1: Bedah Buku “Poor Ecomonics”]

Kali ini Equitas hadir membawa diskusi baru melalui Podcast and Talks. Podcast and Talks perdana kali ini akan membedah buku “Poor Economics” karya Abhijit V. Banerjee dan Esther Duflo, pemenang Nobel Ekonomi. Buku ini mengeksplorasi berbagai pendekatan untuk mengatasi kemiskinan global dan memberikan wawasan mendalam tentang kebijakan ekonomi yang efektif.

“Poor Economics” menawarkan eksplorasi mendalam dan bernuansa tentang kemiskinan. Buku yang diterbitkan pada tahun 2011 ini menantang banyak keyakinan konvensional dan pendekatan dalam mengatasi kemiskinan. Banerjee dan Duflo menggunakan pendekatan mikroekonomi dengan mengandalkan uji coba terkontrol secara acak (RCT) untuk menguji efektivitas berbagai intervensi, seperti penyediaan kelambu gratis untuk melawan malaria dan peran insentif dalam pendidikan. Mereka menyoroti bahwa keputusan yang diambil oleh orang miskin sering kali dipengaruhi oleh kelangkaan dan ketidakpastian yang ekstrem, yang dapat menghasilkan pilihan yang tampak tidak rasional. read more