[Episode 1: Bedah Buku “Poor Ecomonics”]

Kali ini Equitas hadir membawa diskusi baru melalui Podcast and Talks. Podcast and Talks perdana kali ini akan membedah buku “Poor Economics” karya Abhijit V. Banerjee dan Esther Duflo, pemenang Nobel Ekonomi. Buku ini mengeksplorasi berbagai pendekatan untuk mengatasi kemiskinan global dan memberikan wawasan mendalam tentang kebijakan ekonomi yang efektif.

“Poor Economics” menawarkan eksplorasi mendalam dan bernuansa tentang kemiskinan. Buku yang diterbitkan pada tahun 2011 ini menantang banyak keyakinan konvensional dan pendekatan dalam mengatasi kemiskinan. Banerjee dan Duflo menggunakan pendekatan mikroekonomi dengan mengandalkan uji coba terkontrol secara acak (RCT) untuk menguji efektivitas berbagai intervensi, seperti penyediaan kelambu gratis untuk melawan malaria dan peran insentif dalam pendidikan. Mereka menyoroti bahwa keputusan yang diambil oleh orang miskin sering kali dipengaruhi oleh kelangkaan dan ketidakpastian yang ekstrem, yang dapat menghasilkan pilihan yang tampak tidak rasional. read more

[Tren Harga Pangan di Indonesia: Analisis Periode 2018-2024]

Author: Jamilatuzzahro, M.Si. & Ridho Suditomo

Harga bahan pangan di Indonesia telah berubah secara signifikan dari Januari 2018 hingga Mei 2024, mencerminkan dinamika pasar dan kondisi ekonomi yang terus berkembang. Selama periode Januari 2018 hingga Mei 2024, terjadi variasi harga pada beberapa bahan makanan penting di Indonesia. Daging ayam mengalami kenaikan harga sebesar 24.76%, dari 31.100 IDR pada Januari 2018 menjadi 38.700 IDR pada Mei 2024, menunjukkan tren kenaikan yang signifikan selama periode tersebut.  read more

[SinarKU: “A tale of Work from Home in The Aftermath of The Great Recession: Learning from High-Frequency Diaries”]

The Laboratory of the Department of Economics FEB UGM along with EQUITAS (Equitable Transformation for Alleviating Poverty and Inequality), is presenting the “Seminar dan Kuliah Umum (SinarKU)” with the topic “A tale of Work from Home in The Aftermath of The Great Recession: Learning from High-Frequency Diaries”

bit.ly/SinarKUxEquitas02
bit.ly/SinarKUxEquitas02
bit.ly/SinarKUxEquitas02

SinarKU will be held on:
Day, Date: Wednesday, May 22th 2024
Time: 09:00 – 12:00 WIB
Venue: Auditorium Djarum Hall, 6th Floor Pertamina Tower FEB UGM read more

Rekrutmen Asisten Paruh Waktu EQUITAS FEB UGM

Bidang Kajian Pengentasan Kemiskinan dan Ketimpangan atau Equitable Transformation for Alleviating Poverty and Inequality (EQUITAS) FEB UGM membuka kesempatan bagi mahasiswa/i Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM untuk bergabung pada Kolaborasi Riset, Kajian, Workshop, Seminar serta kegiatan lainnya yang akan dilaksanakan oleh EQUITAS FEB UGM.

Persyaratan:
1. Mahasiswa/i aktif aktif Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM S1 maupun S2. Diutamakan semester 6 ke atas (S1), namun semua Angkatan dipersilakan mendaftar
2. Mempuyai minat pada bidang studi Pengentasan Kemiskinan dan Ketimpangan
3. Melampirkan berkas Curriculum Vitae, Transkrip Nilai Terakhir, dan Surat Lamaran
4. Mengikuti kegiatan secara offline maupun online di kampus
5. Tidak sedang melaksanakan magang ditempat lain read more

Navigating The Challenges and Strategies in Indonesia’s Rice Price Market

Author: Wisnu Setiadi Nugroho, Ph.D. & Jamilatuzzahro, M.Si.

Rice, a fundamental dietary staple for millions worldwide, ensures global food security (Fan & Rue, 2020). Therefore, an increase in rice prices will hamper economic progress. The multitude of intermediaries between farmers and consumers significantly contributes to the substantial increase in rice prices in Indonesia, which leads to the highest rice prices in history. In 2022/23, Indonesia  consumed a staggering 35.3 million metric tons of rice (Katadata, 2023). A remarkable 98.35% of Indonesians drive this continual increase, including rice in their diet (CNBC, 2023). Nevertheless, the recent surge in rice prices has had a profound impact on a substantial number of individuals, particularly those from impoverished households. As reported by Indonesia’s National Statistics (BPS), as of February 2024, the price of premium rice in Indonesia fluctuates from Rp. 14,525 per kilogram. This represents an 8.82% rise compared to December 2023 and a substantial surge of approximately 22.91% compared to prices in February 2023; the price of rice has risen by 19.38% in urban areas and 23.04% in rural areas relative to the poverty line (CNBC, 2023). read more

[Recap Workshop EQUITAS FEB UGM]

Pada Senin (1/4) lalu EQUITAS FEB UGM bersama Laboratorium Ilmu Ekonomi dan Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM mengadakan workshop dengan tema Pelatihan Evaluasi Dampak dengan Lembaga Filantropi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Workshop kali ini Equitas menghadrikan pemateri seperti Gumilang Aryo Sahadewo, Ph.D., Wisnu Setiadi Nugroho, Ph.D., Eny Sulistyaningrum, Ph.D., Dr. Evi Noor Afifah, serta Jamilatuzzahro, M.Si., dengan materi pengenalan evaluasi dampak, outcome-based planning dan budgeting, serta metode dan contoh realisasi praktik dari evaluasi dampak. read more

Pelatihan Evaluasi Dampak dengan Lembaga Filantropi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

EQUITAS FEB UGM bersama Laboratorium Ilmu Ekonomi dan Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM mengadakan workshop dengan tema Pelatihan Evaluasi Dampak dengan Lembaga Filantropi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelatihan ini dilaksanakan sebagai bentuk program pengabdian kepada masyarakat dalam rangka knowledge sharing terhadap lembaga Filantropi yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Materi yang akan dibahas diantaranya pengenalan evaluasi dampak, outcome-based planning dan budgeting, serta metode dan contoh realisasi praktik dari evaluasi dampak. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan dasar-dasar evaluasi program atau kegiatan yang sudah dilakukan selama ini apakah sudah sesuai dan on the right track, ataukah perlu diperbaiki atau bahkan tidak dilanjutkan. read more

Tantangan Otonomi Desa: Menilik Keberlanjutan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa

Oleh: Jamilatuzzahro M.Si, & Grace Zefanya

Dana Desa memiliki peran sentral dalam Transfer Ke Daerah (TKD) yang diperuntukkan khusus bagi desa, dengan tujuan mendukung pendanaan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan di tingkat desa. Komitmen pemerintah terlihat dari perkembangan besaran alokasi dana desa dari tahun 2015 hingga 2023. Alokasi Dana Desa untuk setiap wilayah di Indonesia menunjukkan pola yang beragam. Sumatera, dengan 10 provinsi dan 131 kabupaten/kota, memiliki rata-rata Dana Desa per desa sebesar Rp 739.615.964, dan rata-rata per penduduk perdesaan mencapai Rp 519.410,68. Sementara itu, Jawa Bali menonjol dengan rata-rata penduduk perdesaan per desa yang lebih tinggi, mencapai 2.262,51 jiwa, dan meskipun memiliki rata-rata Dana Desa per desa yang lebih tinggi (Rp 866.833.277), rata-rata per penduduk pedesaan lebih rendah, yakni Rp 383.128,15. Kalimantan menunjukkan kepadatan penduduk pedesaan yang tinggi (1.306,25 jiwa/km2) dan rata-rata Dana Desa per desa sebesar Rp 787.050.443. Sulawesi memiliki rata-rata Dana Desa per desa dan per penduduk pedesaan yang sebanding (Rp 760.775.820 dan Rp 528.075,18). Sementara itu, Nusa Tenggara memiliki rata-rata Dana Desa per desa sebesar Rp 856.682.677, dengan rata-rata per penduduk perdesaan mencapai Rp 512.346,39. Maluku dan Papua menunjukkan perbedaan signifikan, dengan Maluku memiliki rata-rata Dana Desa per desa yang tinggi (Rp 758.601.472) dan Papua memiliki rata-rata Dana Desa per penduduk perdesaan tertinggi, yaitu Rp 2.119.619,06. Data ini mencerminkan kompleksitas dalam alokasi Dana Desa, yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kebijakan untuk pemberdayaan masyarakat desa di berbagai wilayah Indonesia. read more

[Recap SinarKU]

Pada Rabu (28/2) lalu Equitas bersama Laboratorium Ilmu Ekonomi mengadakan SinarKU: Seminar dan Kuliah Umum dengan tema Forced Displacement, Mental Health, and Child Development: Evidence from the Rohingya Refugees. Seminar kali ini Equitas mengundang Prof. Asadul Islam sebagai pembicara yang ditemani Prof. Astghik Mavisakalyan dan Prof. Jane Fisher.